Definisi Pengangguran dan inflasi
Apa itu pengangguran ?
Pengangguran adalah suatu kondisi
dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang
masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan
tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja .
Pengangguran juga dapat
didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah digolongkan dalam
angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat
upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.
Golongan penduduk yang termasuk
sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
Penduduk yang berumur antara 15
hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya
Orang yang belum mencapai umur 65
tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi
Pengangguran sukarela yaitu golongan
penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak aktif mencari pekerjaan
Pengangguran menyebabkan
produktivitas masyarakat berkurang sehingga banyak menyebabkan timbulnya
kemiskinan, tingkat kriminalitas meningkat dan masalah sosial lainnya yang akan
terjadi. Yang jika dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kekacauan
politik dan sosial disuatu negara ini sehingga dapat mengganggu dan menghambat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu negara sehingga dapat mengakibatkan menurunnya GNP
dan pendapatan perkapita disuatu Negara. Hal demikian sangat dapat membahayakan
untuk suatu Negara bahkan jika suatu Negara tersebut sedang berkembang pesat
disuatu bidang.
Jenis-jenis pengangguran :
1) Pengangguran friksional
(frictional unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang
disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk meninggalkan kerjaannya dan
mencari kerjaan lebih baik lagi atau mencari kerjaan yang lebih sesuai dengan
keinginannya.
Contoh :
- seorang guru di Medan, misalnya berhenti
bekerja karena mengikuti suaminya yang dipindahkan ke Jakarta. Di tempat yang
baru ini guru tersebut mencari kerjaan kembali.
- seorang wanita yang bekerja sedang
mengandung anaknya yang pertama dan memutuskan untuk berhenti kerja. Setelah
anaknya berumur beberapa bulan ia memutuskan mencari kerja kembali.
2) Pengangguran Musiman (seasonal
unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana
seseorang harus menganggur, karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka
pendek.
Contoh :
- Petani,
misalnya akan selalu dapat digolongkan sebagai penganggur musiman karena mereka
tidak selalu dapat bekerja sepanjang tahun. Dan diantara menanam dan panen
meraka harus menganggur karena beberapa bulan diperlukan agar tanamannya
mendapatkan hasil.
3) Pengangguran siklikal
Adalah jenis pengangguran yang
disebabkan karena adanya imbas dari naik turunnya siklus ekonomi sehingga
permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran pekerjaan.
4) Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh perubahan ekonomi (berkembang atau mengalami kemunduran), yang disebabkan
karena perkembangan teknologi, persaingandari luar negeri atau luar daerah, dan
pertumbuhan yang pesat dari kawasan lain.
Contoh :
- Sebelum
industri komputer berkembang permintaan yang besar ke atas untuk mesin tik.
Dengan penggunaan computer yang semakin meluas, permintaan mesin tik pun
menjadi berkurang dan industrinya mengalami kemunduran,dan sebagian pekerja
dalam industri ini akan menganggur.
5) Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang dikarenakan
adanya kesempatan kerja tetapi orang yang menganggur itu tidak bersedia
menerimanya pada tingkat gaji yang berlaku.
6) Pengangguran terpaksa
Adalah pengangguran yang diakibatkan
apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku ,
tetapi pekerjaan itu tidak bersedia.
Contoh :
-
Seseorang yang memang sangat ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi perusahaan tersebut tidak membutuhkan karyawan
lagi atau persyaratannya untuk menjadi karyawan tersebut tidak sesuai atau
kurang.
7) Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan
dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya
melebihi dari yang diperlukan.
Contoh :
-
Dalam kegiatan ekonomi dapat
dijalankan secara efisien dengan menggunakan 5 pekerja, tetapi pekerja yang
sebenarnya adalah 8 orang.Dalam contoh ini kelebihan 3 pekerja tersebut yang
digolongkan sebagai penganggur tersembunyi.
8) Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana
seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh lebih rendah dari jam kerja yang
normal.
Definisi Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana
terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu
secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat
dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan
harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua
barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi
harga barang lainnya.
Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan
menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.
Berdasarkan asalnya :
a.
Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam
negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh
percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
b.
Inflasi Luar Negeri (Imported
Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan
karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif
impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.
Berdasarkan tingkat tingginya
inflasi
Inflasi ringan (dibawah 10%
pertahun)
Inflasi
sedang (10% sampai 30% pertahun)
Inflasi
berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
Hiper
inflasi (diatas 100% pertahun)
Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Untuk dapat menghitung tingkat
inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks harga konsumen (IHK). IHK adalah ukuran perubahan harga dari
kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumahtangga dalam
jangka waktu tertentu, untuk menhitung
IHK digunakan rumus :
IHK =
harga sekarang/harga pada tahun dasar x 100%
Selanjutnya rumus untuk menghitung
laju inflasi adalah :
Laju
Inflasi = IHK periode n – IHK tahun sebelumnya
Untuk menghitung besarnya inflasi
terlebih dahulu harus diketahui indek harga konsumen (IHK). IHK adalah
ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak
dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
untuk menghitung IHK digunakan rumus :
Hargasekarang
IHK=----------------------- x 100%
Hargapadatahundasar
untuk menghitung IHK digunakan rumus :
Hargasekarang
IHK=----------------------- x 100%
Hargapadatahundasar
ContohmenghitungIHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...
50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
40.000
Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :
Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya
Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 sebesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...
50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
40.000
Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :
Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya
Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 sebesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%
Faktor
Penentu Terjadinya Inflasi
Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan.Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.
Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan.Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang tersedia pada rata rata permintaan normal.Hal ini juga adapat terjadi karena naiknya biaya produksi.
Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan.Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.
Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan.Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang tersedia pada rata rata permintaan normal.Hal ini juga adapat terjadi karena naiknya biaya produksi.
Inflasi Campuran
Adalah gabungan dari keduakombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya.Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.
Adalah gabungan dari keduakombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya.Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.
Kerugian
dan Keuntungan Inflasi
Terjadinya Inflasi seringkali menyebabkan berbagai dampak buruh bagi masyarakat.Namun ternyata, pada kasus tertentu Inflasi dapat menguntungkan bagi beberapa pihak.Berikut merupakan kerugian dan keuntungan dari terjadinya Inflasi bagi oknum oknum tertentu.
Kerugian Inflasi
Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan.
Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan kebutuhannya.
Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi.Sehingga keuntungannya menjadi berkurang.
Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang diberikan dapat menjadi lebih kecil. Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat menjurun menjadi 20 gram emas.
Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.
Keuntungan Inflasi
Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi.Meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar kpada BTN tidak ikut dinaikkan.
KETERKAITAN ANTARA INFLASI DENGAN PENGANGGURANTerjadinya Inflasi seringkali menyebabkan berbagai dampak buruh bagi masyarakat.Namun ternyata, pada kasus tertentu Inflasi dapat menguntungkan bagi beberapa pihak.Berikut merupakan kerugian dan keuntungan dari terjadinya Inflasi bagi oknum oknum tertentu.
Kerugian Inflasi
Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan.
Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan kebutuhannya.
Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi.Sehingga keuntungannya menjadi berkurang.
Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang diberikan dapat menjadi lebih kecil. Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat menjurun menjadi 20 gram emas.
Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.
Keuntungan Inflasi
Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi.Meskipun saat inflasi terjadi kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar kpada BTN tidak ikut dinaikkan.
Bagaimana keterkaitan antara inflasi dengan pengangguran?
Teori inflasi, A.W. Phillips berhasil menemukan hubungan yang erat antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal.Penemunannya ini diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris untuk periode 1861-1957.Kurva yang menggambarkan hubungan di antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dinamakan kurva Phillips. Kurva phillips yang menghubungkan persentase perubahan tingkat upah nominal dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut dengan kurva phillips dalam bentuk asli. Di samping itu, ada juga kurva phillips dalam bentuk versi baru yang biasa disebut dengan kurva phillips yang sudah direvisi yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi
Argumentasi untuk menjelaskan kurva phillips di atas dirumuskan dengan formulasi sebagai berikut :
Laju inflasi = Tingkat kenaikan upah – Tingkat kenaikan produktivitas
Sifat keterkaitan di antara inflasi harga dan tingkat pengangguran :
Pada waktu pengangguran tinggi, kenaikan harga-harga relative lambat, akan tetapi semakin rendah pengangguran, semakin tinggi tingkat inflasi yang berlaku.
Dari kurva phillips dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi harapan inflasi akan semakin cepat pula kenaikan tingkat upah .
Jadi, di teori ekonomi makro, ada perdebatan klasik masalah inflasi dan pengangguran yang dikenal luas dengan Kurva Phillips (yang sebetulnya belum terbukti salah dan benar secara umum di semua ekonomi/negara),. Kurva tersebut menggambarkan adanya hubungan negatif antara laju inflasi dengan pengangguran: Laju inflasi tinggi, pengangguran rendah (dan output tinggi). Akan tetapi kebalikannya juga justru dapat terjadi yakni kenaikan harga-harga secara umum, yang dilihat dari laju inflasi akan menurunkan output (produksi nasional) dan dengan sendirinya meningkatkan pengangguran. Hubungan inflasi, output dan pengangguran (tiga hal yang sangat sentral dalam kebijakan makroekonomi) sangat ditentukan oleh aggregat penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Apabila aggregat permintaan meningkat, permintaan terhadap tenaga kerja akan meningkat (dengan sendirinya pengangguran berkurang) dan produksi nasional juga meningkat (dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi meningkat). Akan tetapi, sebaliknya kenaikan aggregat permintaan tersebut akan menaikkan harga-harga (meningkatkan laju inflasi). Ini yang dinamakan hubungan negatif inflasi dan pengangguran. Di tahun 50-an dan 60-an, hubungan negatif ini luas ditemukan di negeri maju seperti Inggris dan Amerika.
Bagaimana bila terjadi penurunan dalam aggregat penawaran terhadap barang-barang dan jasa-jasa?Penurunan penawaran dengan sendirinya berakibat pada “seolah” kenaikan dalam permintaan.Akibatnya harga-harga meningkat (inflasi meningkat). Akan tetapi karena penawaran menurun ini berarti permintaan terhadap tenaga kerja juga menurun yang dengan sendirinya menurunkan produksi nasional.Akhirnya yang terjadi adalah inflasi tinggi dan pengangguran tinggi (dan pertumbuhan ekonomi
rendah). Ini yang luas terjadi di tahun 70-an ketika terjadi resesi ekonomi global.
Menurut J.M Keyness, hubungan antara variavel moneter dengan variabel ekonomi riil sangat kuat.Model klasik menyatakan bahwa harga termasuk upah ditentukan oleh mekanisme pasar dan penyesuaian upah nomial tidak ada pada periode tertentu. Model Keynessian menyatakan bahwa ada kemungkinan kuantitas penawaran dan permintaan tenaga kerja tidak sama dan kemungkinan yang sering terjadi adalah kelebihan penawaran tenaga kerja. Hubungan antara tingkat harga dengan tingkat pengangguran tenaga kerja dijelaskan oleh Kurva Phillips yang menyatakan bahwa tingkat upah nominal pada periode tertentu dapat dijelaskan oleh tingkat pengangguran sekarang (Manurung,2009:223).
Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi (Rahardja dan Manurung,2008:249):
a. Kenaikan harga
b. Bersifat umum
c. Berlangsung terus menerus
Sedangkan pengertian dari pengangguran yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik, antara lain pengangguran terbuka (open unemployment) didasarkan pada konsep seluruh angkatan yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali atau yang pernah bekerja sebelumnya. Sedangkan setengah penganggur adalah pekerja yang masih mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah atau kurang dari 35 jam kerja dalam seminggu, setengah penganggur sukarela adalah setengah penganggur tapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (pekerja paruh waktu). Setengah penganggur terpaksa adalah setengah penganggur yang mencari dan bersedia menerima pekerjaan. Pekerja digolongkan setengah penganggur parah bila ia termasuk setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25 jam seminggu (Kuncoro,2006:228).
Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
Yang berbeda antara inflasi dan pengangguan yaitu jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini.Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan.Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan.Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP).Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar